photo Adidaspokerrrr_zpscidvbnwp.gif

Undang Plis, Saya Ingin Blak-Blakan

Undang Plis, Saya Ingin Blak-Blakan


Topik28 - Undang Plis, Susilo Bambang Yudhoyono Ingin Blak-Blakan





Jakarta - “Konon, beliau (Jokowi) ingin bertemu dengan saya, tapi dilarang oleh dua atau tiga orang di sekitar beliau untuk bertemu saya. Hebat juga dua-tiga orang itu bisa melarang Presiden bertemu sahabatnya,” kata SBY dalam keterangan pers.

Membaca pernyataan ini saya jelas ngakak, kata pembukanya saja konon. Konon itu artinya mungkin, berarti SBY merasa bahwa Jokowi itu ingin mengundangnya tapi ada orang yang melarang.

Lucu tidak? Jokowi bisa mengundang Prabowo yang jelas-jelas memusuhinya secara terstruktur sistematis dan masif saat Pilpres, namun ‘dilarang’ mengundang mantan presiden multi talenta pembuat album.

Apalagi siapa orang yang bisa melarang Jokowi bertemu seseorang? Polri itu berada dibawah presiden, Paspampres hanya bertugas mengamankan, Jusuf Kalla pun tidak bisa melarang presiden bertemu seseorang. Apa SBY sudah terlalu bernafsu untuk bertemu Jokowi hingga mulai halusinasi?

Nafsu Bertemu Tidak Kesampaian

Setelah kejadian demo bela Islam 4 November, Jokowi mengundang berbagai ormas dan pihak untuk meredam situasi. Prabowo juga diundang makan siang ke Istana. Meksi gagal menjadi presiden, kan lumayan bisa merasakan bagaimana rasa masakan di Istana Negara.

Namun SBY dicuekin. Jasa-jasa beliau sebagai mantan presiden tidak diindahkan. Masak hanya SBY saja yang tidak diundang, musuh berbuyutan Jokowi saja bisa baikan dan diundang.

“Jadi posisinya Pak SBY atau cikeas, wait and see. Menunggu sinyal atau kabar baik, kita siap kapan saja”

Ini merupakan pernyataan Roy Suryo tanggal 18 November 2016. Berarti SBY sudah kangen ingin ketemu dengan Jokowi sejak tahun lalu.

Sungguh kejam Jokowi, sampai sekarang mantan presiden kita yang multi talenta belum dapat bertemu melepas kangen. Jokowi malah lebih peduli dengan orang lain, tidak dengan presiden sebelumnya yang telah mewariskan banyak proyek mangkrak.

Sudah jelas SBY menunggu kabar baik, malah sampai sekarang tidak terdengar apa-apa. Pernahkah Jokowi memikirkan bagaimana sakitnya perasaan SBY saat dicuekin? Nanti malah SBY bisa stress karena hal ini.

Eh…. Uda stress rupanya. SBY menyatakan beliau ingin meluruskan segala sesuatu dengan presiden Jokowi. Bila diundang, SBY menyatakan beliau akan blak-blakan mengatakan segala sesuatu kepada Jokowi.

Wah ini bahaya. Bila blak-blakan malah bisa ketahuan semua masalah.




Blak-blakan tentang hilangnya dokumen TPF Munir? Tidak mungkin, menghilangkan dokumen negara terancam negara. Bukankah dokumen tersebut diserahkan langsung ke SBY?

Blak-blakan tentang Hambalang? Nanti malah ill-feel lagi kalau digeleng-geleng.

Blak-blakan tentang banyaknya kader Demokrat yang ditangkap KPK? Imposibru.

Supaya jelas mari kita lihat apa yang dikatakan SBY.

“Kalau saya bisa bertemu dengan beliau, niat saya, saya mau ngomong blak-blakan. Siapa yang melaporkan kepada beliau, siapa yang beri informasi intelijen kepada beliau yang menuduh saya mendanai aksi aksi damai 411, menunggangi aksi itu, urusan pemboman, hingga urusan makar”

Saya bingung, apakah BIN masih wajib memberikan laporan kepada seorang mantan presiden? Kok seolah-olah data intelijen SBY lebih canggih dan terpercaya dibanding BIN.

Aksi 411 damai? Wah ini mungkin SBY menutup TV nya setelah sore, jadi tidak melihat ada oknum yang memancing kericuhan. SBY juga masih memakai kata menunggangi. Ini indikasi menunggu lebaran kuda.

Yang aneh kok urusan pengeboman juga mau dibahas? Ini yang saya gagal paham, ada apa urusan Jokowi, SBY dengan bom? Mau diajarkan cara menjinakkan bom mungkin? Kan SBY mantan militer.

Urusan makar sudah sampai ke ranah hukum. Meski SBY blak-blakan, proses hukum tetap akan berjalan sampai otak pelaku terungkap.

“Saya ingin sebetulnya melakukan klarifikasi, secara baik dengan niat dan tujuan yang baik supaya tidak ada yang menyimpang atau curiga”

Bila ingin klarifikasi, kenapa tidak langsung saja saat konferensi pers tadi? Kok harus bertemu dengan Jokowi dulu? Apa biar yang diatas adem tapi yang diakar rumput masih panas?

SBY juga dengan jelas meminta agar bisa bertemu dengan Jokowi. Ini yang membuat kita tertawa. Mantan presiden saat ingin bertemu presiden sekarang perlu untuk meminta? Wah, dimana lagi harga diri sang mantan. Seumur hidup baru kali ini saya melihat kejadian seperti ini.

Namun pertanyaan besarnya adalah apakah Jokowi akan meresponnya atau masih akan cuek? Saya berharap Jokowi akan bertemu dengan SBY untuk mencairkan suasana…….. saat Lebaran Kuda (02/01/2017).
Undang Plis, Saya Ingin Blak-Blakan Undang Plis, Saya Ingin Blak-Blakan Reviewed by Unknown on 15.39 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.